Minggu, 19 Mei 2013

SEJARAH ISRO DAN MI'ROJ NABI MUHAMMAD SAW Bag. 1


  
Peristiwa Isro dan Mi’roj Nabi Muhammad saw di abadikan oleh Alloh Swt dalam al-Qur’an  Q.S.  al-Isro ayat 1 : 

 
 
“ Maha suci Alloh yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya,agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami.Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ”.


Nabi Muhammad Saw di-Isro dan Mi’roj kan pada tanggal 27 Rajab, 1 tahun sebelum hijrah, yaitu ketika beliau berumur 51 tahun 4 bulan 18 hari.


·         ISRO’  : adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw di malam hari dengan kendaraan Buroq dari Masjidil Harom di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina.


·         MI’ROJ  : adalah naiknya Nabi Muhammad saw dari Baitul Maqdis ke langit yang pertama hingga Rofroful A’la.


Isro Mi’roj adalah sutau peristiwa yang sangat luar biasa karena terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Pada suatu malam ketika Nabi Muhammad Saw berbaring antara pamannya Hamzah dan sepupunya Ja’far bin Abi Thalib terdengarlah suara memanggil :

  
 قم يانائم فقد هيّئت لك الغنائم

Artinya:  “Bangunlah wahai orang yang tidur,sesungguhnya telah tersedia segala keuntungan bagimu”.


Ketika Nabi Muhammad saw bangun dihadapannya ada Malaikat Jibril dan Mikail. Dengan segala kehormatan kedua malaikat itu mengawal nabi Muhammad berjalan menuju sumur zam zam. Di sana nabi Muhammad saw di bedah dadanya,dibasuh dengan air zam zam 3x dan di isi dengan hikmah,iman,hilim,yakin,dan taslim.

Kemudian belahan dadanya dirapatkan kembali tanpa ada bekas sedikitpun. Setelah itu malaikat mengkhotamkan antara dua pundak Nabi bagian belakang dengan “Khotaman Nubuwwah” (Nabi yang terakhir).


Maka mulailah Nabi Muhammad Saw melaksanakan Isro (perjalanan) dari Mekkah ke Baitul Maqdis dengan kendaraan Buroq dan dikawal oleh malaikat Jibril dan Mikail a.s. Sepanjang perjalanan berhenti di 5 tempat yang bersejarah dan di tiap-tiap tempat itu Nabi Muhammad Saw sholat 2 roka’at.


1.       Thoibah (Madinah), adalah :

v  Kota tempat Nabi Muhammad Saw akan hijrah.

v  Markas besar kedaulatan islam yang dibangun Nabi Muhammad saw.

v  Tempat turunnya sebagian surat-surat al-Qur’an.

v  Tempat Nabi Muhammad saw meninggal dunia dan tempat dimakamkannya Nabi Muhammad Saw.


2.       Madyan :

Suatu kampung yang terletak di negeri Syam. Di sana ada bekas sebatang pohon tempat Nabi Musa as melepaskan lelah setelah dikejar dan akan dibunuh oleh raja Fir’aun. Dengan pertolongan Alloh Swt, Fir’aun dan bala tentaranya hancur ditenggelamkan di Laut Merah.


3.       Bukit Thursina :

Di sinilah Nabi Musa as menerima kitab Taurot bagi kaum Bani Israil.



4.       Baitul Lahmi :

Suatu kampung di luar kota Baitul Maqdis, di sinilah Nabi Isa as dilahirkan oleh sayyidatuna Maryam. Seorang bayi yang lahir tanpa bapak, lalu ada orang yang menuduhnya berbuat keji. Dengan izin Alloh Nabi Isa as yang masih bayi dapat berbicara untuk membela ibunya dari segala fitnah dan menegaskan kedudukannya sebagai Nabi dengan dianugerahi kitab Injil.


Alloh Swt berfirman dalam Q.S. Maryam ayat 30-33 :



  قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ ءَاتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا {30}
 وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَاكُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَادُمْتُ حَيًّا {31}
 وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا {32}
 وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا {33}


“ Sesungguhnya aku ini hamba Alloh, Dia memberiku alkitab ( Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan sholat,menunaikan zakat selama aku hidup,dan berbakti kepada ibuku ,dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan, dan pada hari aku dibangkitkan kembali “.



5.       Masjidil Aqsha.




Bersambung Bag. 2 ................. !!!
 

Rabu, 15 Mei 2013

TAWASUL SAYYIDIL WALID AL HABIB ABDURRAHMAN BIN AHMAD ASSEGAF - BUKIT DURI






إِلَهِى بِجَاهِ اْلأَنْبِِيَاءْ وَاْلمَلاََئِكَة
Ya Allah dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat

وَبِاْلأَوْلِيَاءِجُدْلَنَابِاْلإِجَابَةِ
Dan dengan karomah para Wali terimalah permohonan kami

إِلهَىِ تَوَسَّلْنَابِقُرْآنِكَ اْلكَرِيْم
Ya Allah dengan perantara Kitab-Mu Al-Qur’an yang mulia

تُنَوِّرْبَصِيْرَتِى وَسَمْعِى وَمُقْلَتِى
Aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku

وَتُلْهِمُنِى رُشْدِى وَتَرْزُقُنِى عِلْمَ اْﻟ
Dan Ilhamilah aku kebenaran dan berilah aku ilmu

يَقِيْنِ تُوَفِّقْنِى لِحُسْنىِ اْلعِبَادَةِ
Yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya

بِأَسْمَآئِكَ اْلحُسْنىَ تَجُوْدُ بِتَوْبَةِ
Dengan Asmaul Husna-Mu Ya Allah berilah aku taubat

نَصُوْحٍ تَغْفِرُلِى ذُنُوْبِى وَزَلَّتِى
Yang sebenar-benarnya, yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku

وَتَنْظُرُنِى فِى كُلِّ حَالٍ وَلمَحَةٍ
Dan pandanglah aku dengan pandangan Rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata

تُنَجِّى بِهَا مِنْ هَوْلِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dengan Asma-Mu Ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat

وَبِالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ تَشْرَحُ لِى صَدْرِى
Dan dengan kebesaran Nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rosululloh lapangkanlah dadaku

تُيَسِّرُلِى أَمْرِى وَتَكْشِفُ كُرْبَتِى
Mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku

وَبِاْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمَلاَئِكَةِ اْلكِرَامْ
Dan dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat yang Mulia

تُحَقِّقُ بِالتَّقْوَى وَإِدْرَاكِ غَايَتِى
Kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku

بِهِمْ وَبِاْلأَوْلِيَاءِ تُلْحِقُنِى بِهِمْ
Dengan kebesaran mereka dan karomah para Wali pertemukanlah aku dengan mereka,

وَذُرِّيَّتِى وَشِيْعَتِى وَعَشِيْرَتِى
Dan juga keturunanku, para pengikutku dan keluargaku

وَتَصْرِفُ عَنِّى كُلِّ شَرٍّ بِحَقِّهِمْ
Dengan kemuliaan mereka, hindarkanlah aku dari segala kejahatan

وَشَرًّالِذِى شَرٍّ مِنِ انْسٍ وَجِنَّةِ
Dan kejahatan-kejahan, baik yang disengaja dari manusia maupun jin.

بِفَضْلِكَ بَشِّرْنِى بِحُسْنِ اْلخَوَاتِمِ
Dengan karuniaMu Ya Allah, gembirakanlah aku dengan mati Khusnul Khotimah,

وَبِالرَّحْمَةِ ادْخِلْنِى بِدَارِاْلإِقَامَةِ
Dan dengan rahmatMu, masukanlah aku kedalam surgaMu yang abadi

عَلَيْهِمْ مِنَ اْلمَوْلَى صَلاَةٌ وَتَسْلِيْمٌ
Semoga Allah memberikan Rahmat, salam sejahtera kepada mereka

وَرِضْوَانُ ِاسْتَجِبْ إِلَهِى مُنَاجَاتِى
Dan juga keridhoan-Nya terimalah do’aku ini Ya Allah…







KEUTAMAAN BULAN RAJAB

 



Bulan Rajab merupakan salah satu diantara empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt, yang disebut dengan "Asyhurul Hurum," Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an : 
"Sesungguhnya hitungan bulan disisi Allah ada dua belas bulan yang disebutkan dalam kitab Allah dihari Allah menciptakan langit-langit dan bumi, diantara dua belas bulan itu ada empat bulan yang dimuliakan." (QS. At-Taubah : 36)

Tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqoidah, Dzulhijjah dan Muharrom dan yang satu berpisah yaitu bulan Rajab.

Bulan Rajab dikenal dengan sebutan Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli karena tak terdengarnya suara peperangan didalamnya, Bulan Rajam karena didalamnya Allah telah merajam musuh-musuhNya dan para syaiton, sehingga mereka tak dapat mengganggu para aulia dan solihin. Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yakni bulan kucuran rahmat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat didalamnya dan limpahan cahaya-cahaya qabulnya bagi seluruh alam.

Kata Rajab terdiri dari 3 huruf, Ra', Jim dan Ba', masing-masing berarti : Rahmatullah, Jirmil abdi dan Birullah Ta'aalaa, yang seolah-olah dikatakan : "Hai hamba-Ku, Kujadikan dosa-dosa dan kebaikanmu diliput dengan rahmat-Ku, maka tiada tetap dosa-dosamu berkat kemulian bulan Rajab".

Dikatakan pula bahwa setelah Rajab habis (hitungan bulannya), maka ia naik kelangit lalu Allah Swt. berfirman : "Hai bulan-Ku, apakah mereka mencintai dan memuliakanmu? Maka diamlah Rajab, hingga ditanya dua tiga kali, kemudian jawabnya : "Ya Tuhan, Engkaulah yang pandai merahasiakan segala cacad dan cela, dan Engkau pula yang menyuruh makhluk-Mu supaya merahasiakannya pada orang lain. Itulah sebabnya Rasul-Mu menyebutku "pekak", aku semata hanya mendengar kebaktian mereka, ketaatan, dan kebaikan mereka, lain tidak".

Selanjutnya Allah berfirman : "Engkau bulan-Ku yang pandai menyimpan cacat dan pekak, hamba-hambaKu yang ber'aib, Aku terima mereka berikut aib/cacatnya berkat kehormatanmu seperti halnya aku terima kamu berikut aib/cacatmu. Aku mengampuni mereka sebab menyesali dosa mereka satu kali dalam bulan Rajab, dan dalam bulan itu pula, Aku tiada mencatat kemaksiatan mereka.

Nabi Saw. bersabda : "Bahwa Rajab itu bulan Allah, Sya'ban bulanKu dan Ramadhan adalah Bulan Ummat-Ku".

Hadis ini disebutkan dalam kitab Al-Jami' karya Imam Suyuti. Para ulama menerangkan maksud hadis ini. Rajab adalah bulan Istigfar, Sya'ban adalah bulan untuk memperbanyak Sholawat kepada Rasulullah Saww, dan Ramadhan adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur'an.

Sabda Nabi Saw :

"Ada 5 malam yang tidak akan ditolak do'a setiap hamba didalamnya:

1. Malam pertama bulan Rajab

2. Malam Nishfu Sya'ban (malam pertengahan atau malam ke-15 bulan Sya'ban)

3. Malam Jum'at

4. Malam Hari Raya Idul Fitri

5. Malam Hari Raya Idul Adha (Qurban)

Nabi Saw bersabda : "Siapa menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab, dengan aktifitas keagamaan, seperti shalat malam, baca Qur'an, dzikir dan lain-lain, maka ia berjiwa hidup, sekalipun umumnya manusia mati hatinya, dan Allah mencurahkan kebaikan dari (fikiran) bawah kepalanya, ia bersih dari dosa seperti baru lahir dari kandungan ibunya, dan ia diizinkan mensyafaati 70.000 ahli berdosa yang seharusnya dineraka".

Disebutkan dalam kitab Al-Jami' karya Imam Suyuti, diriwayatkan dari Ibnu Asakir dari Abi Umamah ra., Berkata Wahab bin Munabbih ra.: "Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an bertuliskan, bahwa barang siapa yang beristighfar dibulan Rajab dipagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata : "Robbighfirlii Warhamnii Watub Alayya 70x, maka kulitnya tak akan disentuh oleh api neraka".
Nabi Saww. bersabda : "Camkanlah, bahwasanya Rajab adalah bulan Allah yang pekak, siapapun puasa satu hari pada bulan itu, penuh keyakinan dan keikhlasan, maka dapat dipastikan keridhoan Allah yang besar padanya, dan siapa puasa 2 hari, maka seluruh penduduk langit dan bumi tidak sanggup mensifati besarnya karunia Allah yang diberikan kepadanya, dan siapa yang puasa 3 hari, maka ia diselamatkan dari malapetaka di dunia dan siksa diakhirat, juga terbebas dari penyakit gila, kusta dan sejenisnya serta dari ancaman Dajjal, siapa yang puasa 7 hari, maka tertutuplah baginya 7 pintu neraka jahanam, siapa yang puasa 8 hari maka terbuka baginya 8 pintu sorga, siapa yang puasa 10 hari, maka segala permohonannya dikabulkan oleh Allah Swt. dan siapa puasa setengah bulan, maka diampuni dosa-dosa yang terdahulu, dan amal jahatnya diganti dengan amal baiknya dan siapa menambah puasanya maka Allah juga menambah pahalanya". (Zubdah)
Ibnu Abbas ra. berkata : "Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, dihari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan". (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalam kitab Jami'Ush-Shaghir)
Abu Hurairah ra. berkata : "Bahwasanya Nabi Saww. diluar bulan Ramadhan tidak puasa kecuali bulan Rajab dan bulan Sya'ban".
Dalam Hadis Shahih Bukhori Muslim, Nabi Saww. bersabda : "Bahwasanya di sorga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa puasa sehari dibulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (Bengawan) tersebut".
Do'a dan Dzikir yang baik untuk dibaca :
Robbighfirlii warhamnii watub 'alayya 70x, dibaca sehabis subuh dan maghrib selama bulan Rajab.
Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum 100x, dibaca dari tanggal 1-10 Rajab.
Subhaanallaahil-ahadish-shomad 100x, dibaca dari tanggal 11-20 Rajab.
Subhaanallaahir-roufir-rahiim 100x, dibaca dari tanggal 21-30 Rajab.
Barang siapa membaca : AHMADU RASUULULLAH MUHAMMADUR RASUULULLAH 35X, Dibaca pada saat khutbah di hari Jum’at Akhir bulan Rojab, maka dimudahkan rizqinya dan dicukupi segala kebutuhannya (Qaul Ulama’).


(Sumber : Dari Catatan2 Ta'lim Guru Kami Al Habib Ahmad bin Sholeh Al Attos Seputar Bulan Rojab)